Hal yang Wajib Dihindari Saat Membuat Pupuk Kompos dari Bahan Organik

Diposting pada

Membuat Pupuk Kompos – Pupuk Kompos, siapa sih yang tidak tau pupuk kompos? Pastinya kalian semua sudah tahu yang namanya pupuk kompos ini. Pupuk kompos adalah pupuk organik yang dibuat oleh manusia dari sisa-sisa bahan organik seperti tanaman maupun kotoran hewan.

Bahan yang digunakan sebagai bahan pupuk kompos adalah sampah organik. Sampah organik ada dua macam yaitu sampah hijau dan sampah coklat. Sampah hijau terdiri dari sayuran, buah-buhan,  limbah rumah tangga, kulit telur dan masih banyak lainnya.

Membuat Pupuk Kompos

Membuat Pupuk Kompos
Membuat Pupuk Kompos

Sedangkan untuk sampah coklat adalah sampah yang terdiri dari rumput kering, serbuk gergaji, daun kering, batang sayuran, jerami dan kulit jagung. Pupuk kompos dari bahan organi mempunyai banyak keuntungan. Berikut adalah keuntungan dari menggunakan pupuk kompos :

  • Pupuk kompos organik mengandung banyak makro dan mikro organisme yang baik untuk tanah.
  • Menjadi penyangga pH tanah.
  • Pupuk kompos organik juga mengandung unsur hara yang cukup lengkap. Unsur hara yang terdapat dalam pupuk kompos tidak dimiliki oleh pupuk anorganik.
  • Ramah lingkungan.
  • Aman dipakai dalam jangka waktu panjang.

Seletelah mengetahui keuntungan dari pupuk kompos organik, selanjutnya adalah cara membuat pupuk kompos dari bahan organik. Meski bahan baku pembuatan pupuk kompos ini mudah didapat namun ternyata pada saat proses pembuatannya sedikit ribet.

Dan tidak hanya itu saja bahkan ada beberapa hal yang wajib dihindari saat membuat pupuk kompos dari bahan organik. Dalam proses pembuatan pupuk kompos menggunakan dua jenis bahan baku yaitu sampah hijau dan sampah coklat dengan perbandingan 1:3.

Apakah bisa membuat pupuk kompos hanya menggunakan sampah coklat? Bisa, akan tetapi jika anda hanya menggunakan sampah coklat saja proses pembuatan pupuk kompos ini memakan waktu yang rumayan lama.

Baca Juga :   Cara Mengendalikan Hama Penggerek Bunga Pinang (Batrachedra sp)

Dan beberapa hal yang harus dihindari ketika membuat pupuk kompos dari bahan organik diantaranya adalah :

a). Pastikan bahan-bahan yang akan digunakan untuk pupuk kompos tidak terkena kotoran kucing maupun anjing. Sebab kotoran dua hewa tersebut dapat membawa penyakit.

b).Hindari tanaman yang terkontaminasi dengan hama dan penyakir. Sebab jika itu terjadi maka sangat sulit untuk menghilangkan hama dan penyakit. Bahkan meskipun tanaman sudah dibersihkan akan tetapi dalam tanaman tersebut masih terkandung hama dan penyakit.

c). Hindari benda seperti susu, keju, minyak, kulit udang, tulang ayam, tulang ikan serta daging. Sebab sederet benda tersebut bisa mengundang serangga  salah satunya adalah lalat hijau. Dan bahkan benda tersebut juga bisa menyebabkan munculnya belatung.

Selain beberapa hal yang harus dihindari tadi rupanya dalam pembuatan pupuk kompos juga harus memperhatikan kualitas yang dihadilkan. Pupuk kompos yang baik biasanya akan berwarna coklat kehitaman.

Sedangkan untuk aroma, pupuk kompos yang baik tidak mengeluarkan bau yang menyengat. Pupuk kompos hanya mengeluarkan bau sepeti tanah atau hubus hitam. Untuk tekstur, pupuk kompos yang baik jika dipegang dan dikepalkan pupuk akan menggumpal dan apabiladi tekan gumpalan tersebut akan hancur dengan sangat mudah.

  • Cek : Kumpulan laman yang membahas pupuk dan pestisida terlengkap

Jika dibandingkan dengan pupuk kimia penggunaan pupuk kompos jauh lebih sehat. Oleh karena itu ada baiknya jika mulai saat ini kita mengurangi penggunaan pupuk kimia dan menggantinya dengan pupuk kompos.

Pupuk kompos bisa diberikan ke  semua jenis tanaman  seperti tanaman holtikultura, tanaman hias, buah-buahan, sayuran sampai perkebunan.

Itulah informasi dari BonsaiKita.com seputar hal yang harus dihindari saat membuat pupuk kompos dari bahan organik. Semoga informasi tadi bermanfaat.  

Baca Juga :   8 Contoh Pupuk Organik yang Umum Digunakan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Baca Artikel Menarik Lainnya dari BonsaiKita.com di Google News