5 Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Ayam

Diposting pada

Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Ayam – Mengetahi cara membuat pupuk organik dari kotoran ayam merupakan hal yang sangat penting bagi para petani seperti Anda. Selain kaya akan manfaat, produknya juga mudah dibuat dengan menggunakan bahan-bahan di sekitar. Biayanya pun murah dan tidak perlu melibatkan banyak alat.

Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Ayam

5 Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Ayam
5 Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Ayam

Walau terlihat sepele, nemun membuat pupuk yang terbuat dari kotoran ayam juga memerlukan keahlian serta pengetahuan tertentu dari si pembuat. Jika langkah-langkahnya salah dan bahannya kurang, maka hasilnya tidak akan bisa digunakan untuk memupuk tanaman.

1. Menyiapkan Alat dan Bahan-bahan

Langkah pertama yang harus Anda lakukan untuk membuat pupuk organik berbahan dasar kotoran ayam ini tentunya adalah menyiapkan semua alat dan bahan-bahannya terlebih dahulu. Pastikan bahwa semuanya lenkap serta tidak terlewat satupun.

Pilihlah bahan yang berkualitas baik sehingga nantinya hasil dari pupuk kandangnya juga benar-benar bisa menyuburkan tanah serta menutrisi berbagai macam tanaman. Perahtikan takarannya juga karena sedikit atau banyaknya bahan akan berpengaruh terhadap kinerja pupuk.

Nah, bahan serta alat yang diperlukan dalam pembuatan pupuk ornganik tersebut yakni:

  • Kotoran ayam pedaging atau ayam potong yang berjumlah kira-kira 1 ton.
  • 10 kilogram kapur CaCO3.
  • Serbuk dari kulit kelapa atau umput yang jumlahnya 40% dari jumlah kotoran ayam yang digunakan.
  • DOF merah sebanyak 1 liter.
  • DOF Hijau sebanyak 1 liter.

2. Penyusunan Bahan-bahan

Setelah semua alat dan bahan disiapkan, maka langkah selanjutnya cara membuat pupuk organik dari kotoran ayam adalah menyusun atau mencampur semua bahan-bahannya menjadi satu dan terdiri dari beberapa lapisan-lapisan.

Baca Juga :   Manfaat Pupuk KCL untuk Padi dan Cara Menerapkanya

Pertama, silakan Anda menempatkan umput dengan ketebalan sekitar 5 cm dalam media pembuatan pupuk organik. Setelah itu, letakkan juga kotoran ayam sekira tebalnya 10 cm beserta kapur CaCO3 seperlunya dan semprot semua bahan tersebut menggunakan cairan DOF.

Nah, pada tiap lapisan ini wajib diberikan cairan DOF dengan dosis2 hingga tiga liter untuk produk pupuk yang menggunakan kotoran ayam 1 ton. Selanjutnya, jumlah dosisnya menyesuaikan dengan sedikit atau banyaknya bahan.

3. Penutupan Tumpukan Bahan

Setelah bahan pembuatan pupuk dicampurkan dan benar-benar telah dipastikan kelengkapan penggunaan bahan tambahannya, maka kini saatnya menutupnya dengan rapat menggunakan terpal berkualitas terbaik.

Tujuan dari penutupan bahan dengan rapat tersebut adalah mempercepat proses pengomposan karena di sana kelembapannya sudah pasti terjaga dengan baik akibat tidak terpapar oleh sinar matahari sedikit pun.

Agar terpal tidak mudah tersingkap ketika terkena angin, maka Anda jangan lupa memberikan pemberat seperti halnya batu dan lain-lain pada setiap ujung sisinya.

4. Pengecekan Pupuk Secara Berkala

Walaupun pupuk telah ditutup rapat menggunakan terpal, tetapi Anda harus mengeceknya secara berkala yakni pada hari ke 3, ke-15 dan juga ke 21. Masing-masing waktu tersebut akan menunjukkan perubahan berbeda-beda.

Perubahan-perubahan saat pengecekan itu mengindikasikan hal-hal sebagai berikut:

  • Pada hari ke-3 jika suhu dalam terpal terasa panas, maka proses pengomposan tersebut berhasil.
  • Saat pengecekan hari ke-15, Anda disarankan untuk melakukan pengadukan ringan terhadap bahan-bahan yang telah ditutup supaya proses pengomposan pupuk bisa merata.
  • Pada hari ke-21 Anda diharuskan melakukan pencekan kembali suhu di bawah terpal. Jika masih terasa panas, maka itu menunjukkan bahwasannya proses pengomposan sedang berjalan.

5. Pembalikan atau Pengadukan Kembali Pupuk

Nah, jika bahan-bahan yang telah ditutup oleh terpal atau proses pengomposan sudah berlangsung selama 25 hari, maka Anda disarankan untuk melakukan pengadukan kembali supaya produk pupuk berkualitas baik dan mikroorganisme di dalamnya bekerja.

Baca Juga :   4 Jenis Pupuk Organik untuk Sayuran yang Mudah Menyuburkan

Selanjutnya, jika hal tersebut sudah berada pada hari ke-30, maka Anda sangat direkomendasikan untuk melakukan cek suhu di bawah terpal guna mengetahui apakah proses fermentasi kotoran ayam masih berlaku atau tidak.

Jika pada hari ke-30 itu suhunya masih terasa sangat panas, maka berarti bahwa proses pengomposan masih saja terjadi. Tutuplah kemabali terpal dengan rapat-rapat karena pada saat tersebut pupuk belum siap untuk dipanen.

6. Pemanenan Pupuk Organik Kotoran Ayam

Langkah terakhir dari pembuatan pupuk kompos menggunakan bahan utama kotoran ayam adalah memanennya. Pupuk organik padat ini siap untuk dipanen ketika suhu dibawah terpal sudah berangsur-angsur dingin.

Maka jdari itu, ceklah juga suhunya pada hari ke-33 atau 34 pengomposan sebelum pupuknya benar-benar dipanen. Selain itu, warna dari kotoran ayam juga sudah berubah menjadi cokelat kehitaman serta tidak menimbulkan bau menyengat lagi.

Jika memang pupuk sudah siap panen, maka Anda bisa membongkarnya secara perlahan-lahan dan meletakkannya di dalam wadah besar atau hanya dikumpulkan di tanah saja.

Itulah ulasan gamblang yang dapat disampaikan BonsaiKita.com mengenai cara membuat pupuk organik dari kotoran ayam beserta langkah-langkah detailnya. Semoga informasi tersebut bermanfaat bagi Anda.


Kata Kunci : Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Ayam dengan Mudah | Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Ayam dengan Simpel | Cara Membuat Pupuk Organik dari Kotoran Ayam dengan Sederhana

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Baca Artikel Menarik Lainnya dari BonsaiKita.com di Google News