Cara Membuat Bonsai Untuk Para Pemula

Cara Membuat Bonsai – Pada dasarnya, Bonsai merupakan sebuah teknik ataupun metode yang digunakan untuk membentuk tanaman terlihat sangat menarik.

Hal itu membuat orang-orang menjadi tertarik dengannya. Maka tak heran jika banyak yang mencari tahu bagaimana budidaya cara membuat bonsai.

5 Cara Membuat Bonsai Untuk Pemula dengan Mudah

Cara Membuat Bonsai

Seperti yang diketahui, cara membuat bonsai bukanlah perkara mudah. Ada banyak hal harus dipahami, mulai dari jenis atau gaya, teknik hingga peralatan pendukungnya.

Namun, buka berarti Anda tidak bisa mencobanya, sekalipun para pemula. Berikut cara-caranya:

1. Pemilihan Tanaman Bonsai

Untuk cara membuat bonsai pada tahap awal yang harus Anda lakukan adalah memilih jenis tanaman yang nantinya akan dijadikan bonsai.

Oleh karena itu, perlunya pemahaman dititik ini karena tidak semua pohon bisa digunakan.

Berikut kriteria pohon yang bisa dijadikan referensi pembuatan.

  • Tanaman Dikotil (Berkeping Dua).
  • Tanaman yang berumur panjang.
  • Memiliki daya tahan yang kuat.
  • Bentuknya indah (secara alami).
  • Tahan dengan metode yang akan diterapkan.

Tentunya, daftar kriteria diatas haruslah terpenuhi. Pasalnya, tak sembarang pohon bisa digunakan dan dibentuk menjadi bonsai.

Terlebih, tanaman wajib tahan terhadap semua metode yang nantinya akan diterapkan. Detraining misalkan, dimana pohon akan menderita.

2. Pemilihan Media Tanamnya

Setelah Anda menentukan jenis tanamannya, maka tahap berikutnya adalah memilih media tanam.

Pasalnya, bonsai tak bisa ditanam disembarang tempat dan hanya dapat dilakukan dipot saja. Hal tersebut membuatnya butuh treatment khusus. Berikut bahan persiapannya:

  • Pasir yang bersifat porous.
  • Tanah gunung (Hitam, cokelat tua ataupun tanah merah).
  • Humus dari ranting pohon atau dedaunan.
  • Kompos yang mengandung banyak unsur hara.
  • Pupuk kandang kotoran kambing.

Dikarenakan media penanamannya yang sempit yaitu berupa pot, bahan-bahan tersebut haruslah terpenuhi.

Karena bonsai membutuhkan asupan nutrisi lebih dan terjaga agar proses pembentukannya tidak gagal. Jadi jangan sampai terlewatkan cara membuat bonsai satu pun.

3. Proses Penanaman dan Perawatan Bonsai

Setelah semuanya disiapkan, maka tahap awal penanamannya dimulai dengan memindahkan batang tanaman ke dalam pot.

Kemudian, Bentuklah alurnya sesuai dengan keinginan Anda. Nemuin terlepas dari, ada hal-hal yang harus diperhatikan. Berikut ulasannya.

  • Pot telah dilengkapi Lubang pembuangan air.
  • Ketebalannya sudah dipastikan sesuai ketentuan.
  • Perhatikan keamanan isi pot seperti baru kerikil kecil, atau tanah khusus.
  • Pemeliharaan setelah tanam.

Jika dirasa air sudah mengalir secara berlebihan melalui lubang, maka hentikan proses penyiraman.

Usahakan bonsai diletakkan ditempat yang teduh dan bebas dari berbagai gangguan lainnya. Gunakan trik untuk bisa mempercepat pertumbuhannya.

4. Pembentukan Bonsai

Untuk cara membuat bonsai selanjutnya pada tahap pembentukan bonsai, maka di sinilah kreativitas Anda akan diuji.

Jika tak memiliki dan tidak tahu akan bentuknya, cobalah untuk mencari referensinya terlebih dahulu.

Setelah itu, barulah menerapkannya ke dalam bonsai. Berikut tahapan proses pembentukannya.

  • Bentuk kerangka dasar.
  • Buatlah perencanaan bentuk secara matang.
  • Kemudian, mulailah mengubah arah dan bentuk.
  • Gunakanlah kawat Kuningan, Tali rafia, Tang, gunting dan lainnya.

Untuk bisa masuk ke tahap ini, Anda harus sudah memahami teknik serta berbagai metodenya.

Pasalnya, setiap prosesnya diperlukan pengetahuan supaya pembentukan bonsai tak gagal dan sesuai keinginan. Jadi, sebaiknya pahami terlebih dahulu.

5. Menyempurnakan Bentuk Bonsai

Setelah Semua proses dapat berjalan lancar, maka bonsai akan mulai membentuk sesuai keinginan.

Namun, hal tersebut bukan berarti tugas Anda telah selesai begitu saja.

Masih ada berbagai treatment lainnya yang harus diterapkan untuk cara membuat bonsai. Berikut langkah penyempurnaannya.

  • Potong Ranting ataupun daun yang mengganggu.
  • Bersihkan pot dari setiap kotoran (Jika pot sudah tidak pas ukurannya)
  • Gantilah dengan pot yang sesuai.
  • Pastikan nutrisinya terus terpenuhi.

Bonsai pada dasarnya terus membutuhkan perawatan. Jadi, ketika mulai membentuk dan sudah ada pada titik sesuai keinginan buka berarti tugas Anda selesai.

Diperlukannya pengawasan serta terus merawatnya sekalipun sudah terlihat sempurna.

Ilmu Dasar Pembentukan Bonsai

Sebelum masuk ke dalam pembahasan semakin jauh, ada baiknya untuk Anda mengetahui ilmu dasarnya selain cara membuat bonsai.

Hal ini bertujuan agar memahami seperti apa bentuk yang diinginkan. Pasalnya, ada banyak gaya untuk diterapkan. Berikut ulasannya.

Baca Juga :   Cara Membuat Bonsai Waru

1. Bonsai Tegak Lurus (Chokkan)

Bonsai tegak lurus merupakan salah satu bentuk yang sangat sering digunakan terutama bagi para pemula.

Hal tersebut dikarenakan, metode serta prosesnya tergolong cukup sederhana dan tidak membutuhkan biaya besar. Oleh karenanya, gaya ini masih menjadi pilihan.

Bonsai tegak lurus atau sebutan lainnya chokkan, sebuah proses yang didapatkan dari tahap pembentukan awal.

Anda tak perlu membuat garis ranting menjadi berliku-liku agar busa membentuknya.

Namun, bukan berarti jenis ini tak menggunakan teknik bonsai khusus.

2. Bonsai Tegak Berliku (Tachiki)

Teknik bonsai berliku pada dasarnya hampir sama dengan jenis tegak lurus atau chokkan.

Hanya saja, ada langkah pengembangan guna membentuk batang menjadi sedikit lebih condong ke samping.

Tentu, lekukan itu merupakan pembeda dan membuatnya menarik.

Banyak yang mengklaim, bahwa bentuk berliku atau tachiki merupakan salah satu simbol dari adanya perubahan.

Sedangkan tegak lurus dianggap sebagai bentuk tetap dan konsisten.

Terlepas dari filosofi tersebut, tentu treatment diantara keduanya pun cukup berbeda.

3. Bonsai Miring (Shakan)

Cara membuat bonsai shakan atau Bonsai miring merupakan sebuah teknik yang diterapkan guna membentuk pohon seakan-akan sedang tertiup angin.

Tentu hal tersebut menjadi daya tarik tersendiri bagi jenis yang satu ini. Namun, pastinya metodenya tidak semudah apa yang Anda pikirkan.

Diperlukan pemahaman tentang berbagai macam teknik dasar dari pembentukan bonsai agar dapat mencapai hasil yang diinginkan.

Tak hanya itu saja, And akun haru mengetahui, apa saja peralatan dan bahan keperluannya. Dengan begitu, bonsai akan miring sekitar 60 derajat.

4. Bonsai Setengah Menggantung (Hen Kengai)

Naik ke level yang mungkin lebih sulit lagi yaitu, Bonsai setengah menggantung.

Cara membuat bonsai teknik ini disebut dengan hen Kengai dimana pohon akan dibuat sedemikian curam kemudian tergantung dan menjulur ke bawah. Hal tersebut membuatnya terlihat sangat unik.

Terlepas dari itu, untuk bisa menghasilkan bonsai setengah menggantung ada banyak hal yang harus Anda pahami tentunya.

Mulai dari penggunaan jenis pohon, teknik pembentukanya hingga peralatan. Jadi, sebelum mencobanya sebaiknya pahami dahulu.

5. Bonsai Menggantung (Kengai)

Bonsai menggantung mungkin sedikit lebih ekstrem jika dibandingkan dengan jenis sebelumnya yaitu hen Kengai.

Disini, pohon tersebut benar-benar terlihat tergantung dari pot yang dibuat se-curam mungkin. Namun, Disitulah letak keistimewaan dari bentuk ini.

Disini, Anda benar-benar membutuhkan pohon yang memiliki kelenturan tingkat tinggi dan mampu dibuat sedemikian rupa.

Jika dilihat, Bonsai menggantung atau Kengai seperti air terjun curam. Maka jangan heran apabila harganya tergolong sangat mahal dipasar.

Pengembangan Ilmu Dasar Pembentukan Bonsai

Jika Anda sudah memahami mengenai ilmu dasar dari pembentukan bonsai, maka hal tersebut akan memudahkan tahap pengembangan.

Pasalnya, ada beberapa gaya lain cara membuat bonsai dan dapat diterapkan guna mempercantik tampilan dari bonsai. Berikut ulasannya.

1. Bonsai Sapu Terbalik (Hokizukuri)

Gaya bonsai sapu terbalik mungkin bisa dikatakan merupakan Style yang bisa digunakan oleh semua jenis bonsai.

Pasalnya, untuk bisa menghasilkan Bonsai Hokizukuri, Anda tak perlu melakukan treatment yang tergolong rumit.

Cukup dengan memotong cabang dan daun saja.

Jadi bisa dikatakan bahwa, untuk dapat menghasilkan bonsai sapu terbalik Anda hanya perlu merawatnya secara sederhana.

Cara membuat bonsai sapu terbalik dengan menggunakan peralatan seperti gunting dan juga pemotong cekung.

Kedua alat tersebut nantinya digunakan untuk merapihkan daun bonsai.

2. Bonsai Tertiup Angin (Pukinagashi)

Bonsai tertiup angin atau sebutan lainnya yaitu pukinagashi diaadopsi dari pepohonan yang ada di pinggir pantai.

Hal tersebut dapat Anda lihat dari bentuknya denga efek tiupan angin dan arah yan telah disesuaikan. Gaya ini juga menjadi favorit para pencinta bonsai.

Cara membuat bonsai Pukinagashi, tentu Anda harus memahami terlebih dahulu teknik Shakan atau miring.

Hal tersebut tentunya guna membantu proses pembentukan ranting serta dedaunan.

Setelah itu, barulah tahap merapihkan dengan memotong bagian tidak penting.

3. Bonsai Terpelintir (Nejikan)

Neajukan atau lebih populer disebut dengan bonsai terpelintir pada dasarnya hampir sama seperti Pukinagashi.

Hanya saja, pada gaya ini terlihat sedikit lebih rumit cara membuat bonsai terutama pada bagian batangnya.

Untuk dedaunannya menimbulkan efek seperti sedang tertiup angin.

Beruntungnya, Anda bisa menemukan pohon dengan batang yang sudah terpelintir secara alami di alam bebas.

Dengan begitu, tak perlu lagi repot-repot melalukan treatment pembentukan agar menghasilkan nejiken. Alhasil, proses pun menjadi terasa lebih mudah.

4. Bonsai Tumbuh Di Batu (Ishizuki)

Untuk jenis yang satu ini memiliki ciri-ciri khusus yaitu, sebuah pohon tumbuh diatas karang ataupun bebatuan dan menjulur kertas.

Itulah mengapa tanaman tersebut diberikan julukan bonsai tumbuh dibatu atau sebutan populernya adalah ishizuki.

Pada dasarnya, bonsai ishizuki bisa diterapkan pada semua teknik yang ada.

Hanya saja, cara membuat bonsai tumbuh dibatu perlunya memperhatikan jenis pohon yang digunakan haruslah memiliki akar kuat dan menjulur panjang.

Hal tersebut guna mendukung pertumbuhannya diatas batu atau karang.

5. Bonsai Mencengkram Batu

Bonsai mencengkram batu pada dasarnya hampir sama dengan jenis ishizuki. Hal tersebut dikarenakan media pertumbuhannya menggunakan karang ataupun bebatuan.

Baca Juga :   Cara Membuat Bonsai Klampis

Hanya saja, cara membuat bonsai mencengkram batu berbeda pada bagian akarnya. Di sini, akar bonsai lebih mendominasi sekitar bebatuan.

Jadi bisa dikatakan, bonsai mencangkram batu akan menutupi seluruh bagian karang ataupun bebatuan dengan menggunakan akarnya.

Namun, untuk metode pembentukannya, Anda bisa memakai teknik apapun agar bisa menghasilkan bonsai yang diinginkan.

6. Bonsai Menonjolkan Akar (Neagari)

Bonsai dengan gaya menonjolkan akar merupakan sebuah jenis yang sangat populer di kalangan para pecinta bonsai.

Hal tersebut dikarenakan bentuknya menarik serta menirukan pepohonan yang ada di lahan ekstrem. Anda dapat melihatnya dari bagian akar.

Bonsai menonjolkan akar atau sebutan lainnya neagari membentuk seperti pohon yang berdiri tegak di lahan ekstrem.

Jika anda melihat bentuknya, maka bonsai tersebut terlihat sangat kokoh dan kuat.

Bagian batangnya, berdiri tegak kurus dengan akar yang menonjol keluar.

7. Bonsai Cabang Merunduk (Shidarezukuri)

Mungkin untuk jenis yang satu ini jarang Anda temui karena kurang familiar di lingkungan para pecinta bonsai Indonesia.

Dijuluki dengan Shidarezukuri atau cabang merunduk pada dasarnya tak begitu berbeda.

Hanya saja cara membuat bonsai cabang merunduk di bagian ranting cenderung lebih turun ke bawah.

Meskipun tak begitu familiar, bonsai cabang merunduk memiliki penampakan yang tergolong sangat unik.

Batang-batangnya akan menjulur kesamping dan kemudian rantingnya akan mengarah ke bawah.

Untuk mencobanya, Anda harus memahami teknik Hen Kengai (miring).

8. Bonsai Bebas (Bunjin)

Meskipun namanya Bonsai bebas ataupun Bunjin, hal ini bukan berarti dilakukan secara sembarangan atau tak mengikuti aturan.

Maksudnya adalah, Anda dapat menerapkan teknik apapun sesuka hati. Untuk bisa ditahap ini, cara membuat bonsai bebas tentu harus memahami semua jenis metodenya.

Kriteria dari bonsai Bunjin adalah membentuk seperti pohon tua yang terbentuk akibat dari tempaan lingkungan ataupun cuaca.

Jenis ini sangat populer di kalangan para pecinta bonsai dalam negeri ataupun negara lainnya. Hal tersebut dikarenakan, keunikan tampilannya.

9. Bonsai Melingkar (Bankan/Coiled)

Bonsai melingkar pada dasarnya memiliki dua jenis metode yang bisa Anda gunakan.

Pertama secara manual atau benar-benar membentu batang dari awal hingga melingkar.

Kedua yaitu, mencari pohon yang memiliki batang terbentuk secara alami di alam bebas.

Namun terlepas dari pemilihan pohonnya, buka berarti bonsai akan otomatis terbentuk.

Hal tersebut pun diperlukan treatment khusus agar bisa menghasilkan tampilan yang cantik.

Anda harus membentuk juga bagian dedaunan nya supaya menjadi rimbun dan bagus.

10. Bonsai Exposed Root

Sebenarnya, Bonsai exposed Root memiliki banyak kesamaan dengan jenis bonsai menonjolkan akar atau naegani.

Bahkan, karena begitu mirip mungkin anda pun akan sedikit kesulitan untuk membedakan diantara keduanya.

Hal ini hanya sebuah perbedaan dari para komunitas dalam memberikan penyebutan dan treatment pembentukan.

Pada dasarnya, cara membuat bonsai exposed root cukup rumit.

Gaya ini di adopsi dari bentuk pepohonan yang ada dipinggir rawa ataupun tebing terjal. Alhasil, akar pin menonjol ke luar permukaan.

Beberapa Tips Merawat Bonsai Untuk Pemula

Membuat bonsai tentu tak hanya sekedar mencari bahan lalu membentuknya saja.

Tentu diperlukan perawatan khusus agar tanaman tersebut terus terjaga dan tidak mati.

Oleh karena itu, sebagai seorang pemula, Anda wajib memahami cara merawatnya. Berikut ulasannya.

1. Merawat Semuanya (Tanah Dan Bonsai)

Merawat bonsai bukanlah hanya sekedar memotong daun-daun yang mati dan juga membersihkan kotoran mengganggu.

Semua unsur terkait perlu diberikan perawatan ekstra termasuk pada bagian tanahnya juga. Hal tersebut sangatlah wajib untuk diperhatikan.

Pada dasarnya, tanaman bonsai cenderung lebih mudah mengalami kekeringan serta membutuhkan nutrisi cukup.

Oleh karena itu, Anda perlu rajin mengeluarkannya dan mengganti tanah. Kemudian, berikan juga pupuk yang sesuai dengan ketentuannya.

2. Perhatikan Penempatan dan Pengairan Bonsai

Hal berikutnya yang harus Anda perhatikan adalah penempatan bonsai. Tentu bagian ini cukup penting dalam keberlangsungan hidup tanaman tersebut.

Letakkan bonsai pada lokasi yang teduh. Hindari juga adanya berbagai macam gangguan seperti hewan atau anak-anak.

Setelah itu, Anda juga harus memperhatikan pengairannya. Jangan sampai hal tersebut terjadi kekeringan dan juga tak boleh berlebihan.

Siram bonsai dengan air secukupnya saja secara rutin. Pasalnya, tanaman tersebut mudah sekali untuk kering dan kekurangan nutrisi.

3. Pengendalian Hama dan Penyakit

Sebagai pecinta bonsai, tentu Anda pun harus mulai stok berbagai obat-obatan bahkan vitamin pendukung lainnya.

Hal tersebut dilakukan guna mengendalikan hama-hama yang dapat mengganggu keberlangsungan hidup bonsai. Jangan lupa, lakukan pengecekan rutin.

Salah satu masalah adalah ulat-ulat yang akan terus menggerogoti dedaunannya sehingga habis dan rontok.

Oleh karena itu, diperlukan tiandalan sesegera mungkin untuk mengatasinya. Gunakanlah obat khusus pembasmi hama yang ada pada toko tanaman.

Itulah tadi pembahasan mengenai cara membuat bonsai menurut BonsaiKita.com.

Tak hanya itu saja, disana sudah dijelaskan tentang ilmu serta gaya dasar dalam pembentukan tanaman bonsai.

Dengan begitu, Anda pun sudah siap untuk memulainya dan menjadi bagian dari pecinta bonsai.

Tinggalkan komentar

  • Baca Artikel Menarik Lainnya dari BonsaiKita.com di Google News