Bunga Edelweis – Bunga edelweis atau biasa dipanggil orang dengan sebutan bunga abadi. Tanaman jenis ini sebenarnya adalah varietas Leontopodium Alpinum, sebab bisa ditemukan dalam jumlah banyak di wilayah dataran tinggi daerah pegunungan Alpen. Untuk warnanya adalah putih dan masuk dalam famili Ateracea.
6 Jenis Bunga Edelweis
Edelweis dapat tumbuh di area hutan pegunungan atau di tanah vulkanik. Tanaman ini dijadikan sebagai lambing keabadian cinta dan menjadi magnet bagi para pendaki untuk dijadikan sebagai objek berfoto. Ada banyak macam jenisnya, berikut adalah beberapa di antaranya.
1. Edelweis Java
Edelweis java ini bernama Anaphalis Javanica. Jenis ini adalah yang paling banyak yang sering ditemukan oleh para pendaki gunung di wilayah Indonesia. Mahkotanya berasal dari ratusan kuncup bunga kecil berbentuk bulat serta tidak runcing ujungnya.
Memiliki kelopak berwarna putih dan ditengahnya ada kepala dengan warna kuning. Menghasilkan warna yang sangat cantik dan menawan. Karena hal inilah, bisa menjadi daya tarik tersendiri bagi para pendaki dan wisatawan pada tanaman khas daerah pegunungan tersebut.
2. Edelweis Eropa
Jenis edelweis berikutnya adalah edelweis Eropa yang bernama Leontopodium Alpinum. Varietas bunga edelweis sangat mudah ditemukan di wilayah pegunungan Alpen. Bahkan, tersebar pada negara-negara sekeliling area ini, di antaranya adalah Austria, Jerman, Italia, Prancis dan juga Swiss.
Bentuknya juga cukup unik dan berbeda dengan jenis edelweiss Jawa. Varietas dari Eropa ini memiliki 500 sampai ribuan kuncup dan memiliki 2 sampai 10 kepala bunga. Lengkap dengan daun bludru runcing warna putih yang memutarinya. Tanaman ini akan mekar pada Juni sampai September di Pegunungan Alpen.
3. New Zealand Edelweis
Pada wilayah Selandia baru ada edelweis yang bernama Leucogenes Grandiceps. Jenis tanaman ini bisa dengan mudah dijumpai pada wilayah sekitar pegunungan Alphine. Kembang ini memiliki warna kuning, sama seperti yang ada di Swiss dan juga Indonesia.
Bentuk dari bunga edelweiss New Zealand adalah sedikit oval dan tidak runcing seperti tanaman yang ada di Swiss. Tetapi, hal itulah yang menjadi ciri khas dan pembeda antara jenis ini dengan lainnya. Selain itu, keunikannya ini juga yang menjadikannya banyak dicari orang.
4. Bunga Cantigi
Jenis edelweis berikutnya adalah cantigi. Anda bisa menemukan tanaman indah satu ini pada ketinggian diatas 1.000 mdpl. Bahkan, biasanya pohon ini mampu untuk mencapai tinggi hingga 1 meter. Hal tersebut menjadikannya sangat istimewa.
Umumnya bunga cantigi memiliki daun dengan warna merah serta ungu yang lebih mendominasi. Jenis tanaman indah ini bisa Anda temukan di wilayah pegunungan yang ada di pulau Jawa. Maka, jangan heran jika varietas ini memang cukup banyak digemari oleh orang-orang karena bentuk uniknya.
5. Bunga Turuwara
Ada juga bunga turuwara yang menjadi ragam jenis bunga edelweis berikutnya. Indonesia memang memiliki banyak jenis edelweis di wilayah pulau-pulaunya. Selain itu, Anda bisa menjumpai jenis ini di wilayah Danau Kelimutu, Kabupaten Ende, Flores, Nusa Tenggara Timur.
- Baca Juga : 7 Jenis Bunga Matahari dan Kaya Manfaatnya Terlengkap
Namun, pada wilayah Kelimutu populasi tumbuhan cantik ini mulai berkurang. Hal ini disebabkan oleh lambatnya pertumbuhan dari jenis tanaman satu ini. Untuk itu, sebaiknya Anda hanya mengambilnya untuk kebutuhan seperlunya saja.
5 Alasan Bunga Edelweis Tidak Boleh Dipetik
Berikut 5 alasan bunga edelweis tidak boleh dipetik yang diringkas dari beragam sumber:
1. Dilindungi Undang-undang
Selainnya kesadaran pendaki, edelweis masih lestari sampai sekarang karena Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1990 Pasal 33 ayat 1 dan 2 mengenai Pelestarian Sumber Daya Hayati dan Ekosistem.
Ancaman pidana dan denda untuk mereka yang ngotot menuai bunga edelweis lumayan berat. Dimulai dari penjara sepanjang 5 tahun dan setahun, menuai bunga edelweis dikenai denda sejumlah Rp100 juta dan Rp50 juta.
2. Diketemukan 200 Tahun Lalu
Bunga edelweis dijumpai tumbuh di Indonesia pertama kalinya oleh naturalis Jerman namanya Georg Carl Reinwardt pada 1819. Georg mendapati bunga itu saat ada di lereng Gunung Besar, Jawa Barat.
Sampai sekarang ini, bunga edelweis tumbuh subur di Gunung Besar, persisnya di alun-alun Suryakencana. Beberapa pendaki sekarang mengetahui keutamaan jaga bunga kekal itu dengan tidak memetiknya untuk kenang-kenangan.
3. Dipanggil Bunga Abadi
Edelweis disebutkan bunga abadi karena mempunyai waktu mekar yang lama. Bunga edelweis dijumpai sanggup mekar dalam periode waktu sampai sepuluh tahun. Kuatnya bunga edelweis tidak layu pada sebuah dasawarsa itu karena hormon etilen yang ada di kelopak bunganya yang menahan kerontokan.
Edelweis mempunyai langkah bertahan hidup yang kuat, tidak cuman di wilayah pegunungan bahkan di tanah tandus sekalinya. Bunga ini sanggup membuat mikoriza yang bisa meluaskan teritori yang dicapai oleh akar-akarnya dan tingkatkan efektivitas dalam cari zat hara.
4. Mekar di antara April – Agustus
Seperti bunga secara umum, edelweis mempunyai waktu mekar yang terbatas. Bunga kekal ini akan mekar di bulan April sampai Agustus tiap tahun.
Bunga ini dikenali mekar di saat waktu musim penghujan sudah usai. Mekarnya edelweis di bulan-bulan itu karena sinar matahari yang tiba bisa diserap secara baik dan intens.
5. Komunitas Menyusut
Walau telah dikasih payung hukum, realitanya perampokan bunga edelweis ini dari komunitasnya masih terjadi. Komunitas bunga ini disebutkan makin sedikit karena tingkah beberapa pendaki yang jadikan bunga ini sebagai kenang-kenangan.
Ada banyak pendaki yang ketangkap basah menuai bunga ini, misalkan pada 2017 ada lima pendaki mengambil bunga edelweis di Gunung Rinjani. Selanjutnya Juni 2018 terjadi juga kejadian sama di Gunung Ciremai, Jawa Barat.
- Simak : 10 Manfaat Bunga Telang dan Cara Merawatnya yang Mudah
Sekian sedikit penjelasan singkat dari BonsaiKita.com mengenai ragam jenis bunga edelweis. Pada wilayah Indonesia terdapat berbagai macam jenis edelweis. Anda bisa menemukan banyak spesies dan varietas bunga satu ini dalam jumlah yang cukup melimpah.