Bonsai Dewandaru

Diposting pada

Bonsai Dewandaru – Pada umumnya, tanaman bonsai itu memiliki banyak sekali variasinya. Sama seperti bonsai dewandaru ini, bahkan uniknya lagi tanaman ini mempunyai history atau latar belakang yang cukup menarik. Menjadikan bonsai ini semakin banyak diminati oleh para pecinta tanaman hias yang unik.

Apa itu Bonsai Dewandaru ?

Seperti yang telah Anda ketahui, bahwa tanaman hias bonsai ini memiliki variasi yang begitu unik dan menarik. Sama seperti tanaman dewandaru satu ini, kabarnya tanaman tersebut mempunyai latar belakang yang menjadikannya banyak diminati oleh para pecinta bonsai.

Dewandaru sendiri adalah salah satu jenis tanaman langka. Tanaman tersebut kabarnya dikeramatkan oleh sebagian masyarakat di Jawa. Itu karena sifatnya yang dikenal dapat membawa sebuah keberuntungan. Tidak hanya cerita mistisnya saja yang menjadikan tanamannya diburu.

  • Cek : Kumpulan Jenis Bonsai Buah Terbaik dan Terlengkap

Melainkan karakter dari pohonnya sendiri yang terlihat jauh lebih kuat terhadap cuaca panas. Itulah mengapa banyak para pecinta bonsai yang menyukai jenis tanaman satu ini. Bahkan tampilan dari tanamannya sendiri sangat cocok dijadikan sebagai hiasan di depan rumah / teras, agar lebih bagus.

Nilai Histori dari Bonsai Dewandaru

Bonsai Dewandaru

Selain menjadi minat dan banyak dicari oleh sebagian besar para pecinta tanaman bonsai. Dewandaru ini mempunyai nilai historinya sendiri, salah satunya adalah dari tampilan pohonnya yang terlihat sangat unik dan menarik. Tentu saja berbeda dari bonsai kebanyakan yang bentuknya mini.

Lebih uniknya lagi, tanaman dewandaru ini telah banyak dikenal karena dulunya termasuk salah satu tanaman yang paling kaisar sukai. Bahkan menjadi tanaman yang memiliki nilai seni dan pernah muncul dan dipentaskan di negeri sakura Jepang. Tidak heran jika banyak yang menyukainya.

Baca Juga :   6 Karakteristik Bonsai Kamboja, Keunikan, & Harganya

Dari sisi histori / latar belakang tanaman bonsai dewandaru, menjadikan tanaman tersebut semakin banyak disukai masyarakat. Termasuk para petani dan juga kolektor pun juga ikut menyukainya. Bahkan sebagian besar yang menyukai tanaman ini, alasannya karena prospek kedepannya bagus.

Walaupun termasuk jenis sianto, jikalau tanamannya tidak bagus / prospeknya tidak menarik. Maka tanaman bonsai dewandaru ini hanya terlihat seperti tanaman pada umumnya (biasa). Namun, karena alasan prospeknya bagus, menjadikan tanaman ini semakin banyak diminati masyarakat.

Kelebihan yang Menonjol Dari Tanaman Bonsai Dewandaru

Tidak sampai disitu saja, tanaman dewandaru ini dikenal karena memiliki kelebihan yang terlihat menonjol. Pada umumnya, kelebihan tersebut ada tiga macam. Seperti tanamannya yang mempunyai serat begitu pendek dan bersifat basah. Kedua, daunnya berwarna merah setelah dirontok.

Sedangkan kelebihan nomor tiga dari tanaman dewandaru ini, ialah ketika tanamannya berbuah maka akan terlihat jauh lebih indah dan hal tersebut mampu memberikan kesan artistik tersendiri. Itulah mengapa bonsai ini banyak disukai dan digemari oleh sebagian besar masyarakat.

Di sisi lain, bahwa tanaman bonsai dewandaru ini memiliki serat yang begitu pendek dan juga bersifat basah. Dari sini menunjukkan, bahwa tanamannya mempunyai struktur yang jauh lebih kuat dari jenis sebelumnya. Seperti dapat hidup dengan baik walaupun medianya sedikit.

Selain itu, juga menjadikan tanaman bonsai dewandaru ini bisa melewati proses pemotongan atau bahkan pemangkasan hingga pengawatan dengan cukup baik. Proses tersebut seperti dengan membentuk dahan dan juga ranting dengan menggunakan elemen kawat. Caranya dengan dililiti.

Itulah beberapa penjelasan secara detail dan jelas dari BonsaiKita.com, terkait historical tanaman bonsai dewandaru. Dari pembahasan di atas, kini Anda telah mengetahui bahwa bonsai tersebut memiliki keunikan dan kelebihannya sendiri yang membuatnya banyak disukai masyarakat.

Baca Juga :   Bonsai Wareng

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

  • Baca Artikel Menarik Lainnya dari BonsaiKita.com di Google News